Kamis, 28 Maret 2013

Work for the Poor

Sedikit membuka-buka buku yang dipinjamkan oleh dosen saya beberapa waktu lalu. (Belum dikembalikan juga karena bukunya habis kehujanan jadi agak cacat dari aslinya. Hehehe >,<)
Ini terkait juga dengan kepergian saya ke Jakarta beberapa waktu mendatang. Sedikit menumpahkan kesyukuran bahwa ternyata Allah selalu membimbing kita kepada hal-hal yang menjadi passion dan itu hal yang baik untuk diri kita. 
Akhirnya Allah membukakan jalan untuk pengabdian itu. Sesuatu yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Ada teman-teman yang memilih untuk mengabdi ke pelosok nusantara sana dan membagikan inspirasinya kepada masyarakat di sana. Ada yang mengabdi ke perusahaan-perusahaan asing, ada yang mengabdi untuk negara melalui institusi pemerintahan dan lain-lain. Setelah kelulusan dari buaian kampus, kita semua akan mengabdi di ranah masing-masing.
Kadang saat mengerjakan skripsi kemarin, saya bertanya pada diri sendiri. Apakah penelitian ini bisa bermanfaat untuk mereka yang berada di bawah garis kemiskinan? Apakah data observasi yang digunakan sudah mencakup mereka yang tidak memiliki rumah untuk tempat tinggal? Atau nenek dengan payung kusut yang kutemui di sebuah gang di suatu senja itu mendapatkan manfaat dari penelitian ini? Pertanyaan-pertanyaan yang tak perlu dijawab dengan berbagai alasan. Ini hanya perlu tindakan nyata. 
Beberapa bulan ke depan saya mungkin akan bekerja lebih banyak dengan data, statistik, angka-angka. Saya masih berharap itu akan bermanfaat, meski sebenarnya saya juga menginginkan ada kalanya bisa terjun langsung menyentuh kehidupan mereka. Ternyata Allah membukakan jalan untuk saya bisa melakukan keduanya.
Bismillah, semoga bulan Mei nanti akan ditutup dengan indah dan diawali dengan indah. Bulan Maret ini telah saya selesaikan langkah pertama dengan berbagai perencanaan dan tawaran yang membahagiakan. Seperti yang telah saya tulis di awal tahun kemarin, tahun ini akan menjadi tahun penggemblengan dan pengabdian. 
Semoga wisuda nanti saya telah menyelesaikan satu buku kompilasi, satu novel, satu jurnal, satu proposal kegiatan institusi, satu aplikasi, dan melaunching satu film. Hanya dalam waktu dua bulan. Mungkinkah? Bismillah...mari kerja keras!
Semoga bulan Mei akan menjadi sapaan hangat dari ibukota.
Let's work for the poor! Let's dedicate more!

Saya jadi teringat dengan prinsip para abdi dalem keraton. Mereka ikhlas dan nrimo mengabdi meski rupiah yang mereka terima tidak seberapa. Allah sudah tentukan rizki kita masing-masing. Dan rizki itu sepenuhnya urusan pribadi kita dengan Allah. Mereka hanya mencari kebahagiaan yang membuat hati mereka tenteram. Bukankah yang kita cari adalah kebahagiaan? Apa definisi kebahagiaan kita sesungguhnya?
Salah satu kebahagiaan yang indah adalah ketika kita bisa berarti untuk orang lain bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar