Minggu, 16 Juni 2013

Cerita Tentang Kelompok Transgender di Jakarta

Sekedar sharing...
Mendengar transgender mungkin agak gimana gitu ya di telinga. Iya, mereka tetap perlu didampingi.
Pertama, tentu terkait agama lah ya, dan itu tidak perlu didebat lebih jauh.
Kedua, bahwa mereka adalah warga negara yang harusnya mendapatkan haknya sebagai warga negara kan ya. Terutama terkait akses layanan publik. Jadi itu, dari hasil seminar saya kemarin, ada paper tentang isu ini. Ceritanya gini. Kelompok transgender di beberapa wilayah kodamadya di ibukota itu sebagian besar mereka tidak memiliki KTP. Padahal hanya dengan itu warga negara bisa mendapatkan akses layanan publik yang lebih luas, terutama untuk mereka yang sebagian besar harusnya masuk ke dalam kategori miskin.
Kenapa?
Gini, mereka kebanyakan pindah dari tempat tinggalnya karena penolakan dari keluarga dan lingkungan asalnya. Mereka minggat tanpa pendidikan dan bekal yang layak. Kebanyakan di usia muda, belum punya KTP atau tanpa surat keterangan domisili atau pindah. Kebanyakan hanya lulus SD/SMP, ada juga yg SMA.
Nah, untuk mengurus KTP mereka kesulitan karena tidak ada surat keterangan pindah itu tadi, kalau mau ngurus di alamat asalnya pun mereka juga sering ditolak karena tidak diakui. Ada juga yg dapet tapi itu dengan menyogok petugas dan itu pun dikasih dengan nomor kode orang lain (ditipu). Akhirnya KTP itu pun tetap tidak bisa digunakan untuk akses bantuan-bantuan pemerintah.
Guys, meskipun mereka dalam pandangan agama seperti itu, tapi mereka juga makhluk Allah yang membutuhkan kasih sayang Allah dan cahaya cinta-Nya. Kita tidak tahu tentang akhir hayat diri kita sendiri apalagi mereka. Don't judge them from their current condition. They simply can change into the better one, with the guidance from Allah.
They're still need us.
Contribute more, the best we can do.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar