Selasa, 27 November 2012

What would you do or be in life if money didn't matter?

Ini diambil dari sebuah video di jejaring sosial.

what would you do or be in life if money didn't matter?


It's the simple question but really thoughtful. 
Jika uang itu tidak berpengaruh, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan tetap sekolah? Apakah kita akan  tetap bekerja?
Pertanyaan kedua setelahnya,

what's really make us happy if we assume that money can buy happiness?

kenapa kita tidak langsung melakukan saja apa yang membuat kita bahagia.
Apa sesungguhnya yang membuat orang bahagia?
Kadang orang terlalu wasteful dengan apa yang mereka kerjakan untuk mendapatkan uang, tapi ternyata mereka tidak bisa menikmati uang itu. Orang sibuk mengumpulkan uang tapi tidak tahu bagaimana menikmatinya.
Mereka melakukan pekerjaan yang tidak mereka sukai untuk mendapatkan uang, kemudian setelah mendapatkan uang mereka membeli hal-hal yang tidak mereka sukai atau tidak membuat mereka bahagia.

Apa sesungguhnya yang membuat kita bahagia?


Senin, 12 November 2012

Mental, Fisik, dan Keyakinan Pada Allah

Setelah mendengar kabar bahwa Kopasus mengadakan Ekspedisi NKRI untuk koridor Sulawesi tahun depan, rasanya ingin sekali. Ingin sekali bisa bergabung menjadi salah satu dari mereka yang mendapat kehormatan untuk mengabdikan diri untuk negeri ini. Rasanya iri sekali dengan mereka yang memiliki mental, jiwa, dan fisik yang kuat, tahan uji. Mereka layak untuk ditempatkan di garda terdepan setiap barisan perjuangan. Mereka layak mendapat kehormatan itu.
Di dalam Ekspedisi NKRI ini nanti pembekalan hanya dilakukan secara singkat terkait dengan fisik dan mental. Semuanya. Di perbatasan itu kita dituntut untuk bisa survive dalam kondisi apapun, bahkan yang paling sulit dan paling tidak terprediksi. Hal-hal kecil yang tidak biasa dilakukan sendiri oleh orang-orang kebanyakan, mereka harus serba bisa. Segala hal yang berkaitan dengan basic survival.
Rasanya iri sekali dengan mereka yang telah mendapatkan pengalaman berharga tentang itu. Atau dengan mereka yang telah mendapat pendidikan survival. Mereka yang punya daya tahan yang kuat, tahan uji.
Rasanya ingin sekali bisa layak dan pantas menjadi orang-orang yang "MAMPU" mengabdi dengan ketulusan.
Ah, teringat bagaimana Asma binti Abu Bakar yang memiliki mental dan fisik yang begitu kuat untuk melaksanakan tugas yang terlihat sepele namun krusial. Teringat bagaimana pantang menyerahnya Siti Hajar untuk mendapatkan air untuk anaknya. Itu juga butuh yang namanya ketahanan mental dan fisik yang kuat. Juga keyakinan yang kuat pada pertolongan Allah.
Iri rasanya pada mereka yang pantang mengeluh.
Sudahkan diri ini memiliki kriteria yang pantas untuk bisa mengabdi lebih baik, lebih banyak, lebih ikhlas?
Mari kawan, kita muhasabah lagi...

Skripsi dan pendadaran adalah latihan kita tentang mental, fisik, dan keyakinan kita pada Allah.
Agar ketika kita lulus nanti, kita benar-benar layak mempertanggungjawabkan ilmu yang didapatkan pada Allah dengan mengabdikan diri pada masyarakat. Kita nggak mau kan ya, kalau di akhirat nanti kita tidak punya hujah apapun saat ditanya ilmu yang didapat diamalin buat apa aja...
EKSPEDISI NKRI 2013 KORIDOR SULAWESI
Suatu saat saya ingin mendapat kesempatan untuk tinggal di daerah perbatasan dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Saya ingin merasakan langsung apakah pembangunan ini sudah merata di seluruh negeri ini?
Saya ingin mendapatkan kehormatan itu. Maka inilah saatnya saya banyak berlatih untuk memantaskan diri mendapatkan kehormatan itu.

Sabtu, 03 November 2012

Who Wants to Be A Hero?

Every hero deserves a grand funeral, a funeral attended by the people who that hero saved, the people that admired him.
taken from The Brother of Death: Good Night Forever