Sabtu, 19 Oktober 2013

"Maukah kamu bersabar?"

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat." (QS.25:20)
 Ayat ini menjadi begitu berkesan bagi saya sejak 2010 kemarin. Saat itu saya masih kuliah S1 dan berambisi sekali untuk mengukir prestasi dalam bidang karya tulis ilmiah. Berbagai ajang perlombaan saya ikuti tapi berkali-kali pula mentok hanya sampai di finalis. Rasanya ingin sekali menjadi salah satu yang namanya dipanggil untuk menerima hadiah juara. Mungkin niatan yang salah inilah kemudian Allah belum mengizinkan saya untuk meraih apa yang diinginkan. Pada suatu ketika saya dan teman baik satu jurusan melihat tawaran lomba di UI. Saat itu bukan ambisi lagi bagi kami untuk mencari kejuaraan (karena sudah lelah, hehe). Ambisi kami adalah bahwa para finalis yang diundang ke Jakarta nanti akan ikut serta dalam diskusi perumusan usulan kebijakan untuk ekonomi Indonesia tahun berikutnya. Apalagi itu nantinya akan disampaikan langsung kepada ibu menteri. Kami hanya ingin itu saja sudah alhamdulillah kalau tercapai. Dan kemudian doa kami terjawab karena kami menjadi salah satu finalis yang mempresentasikan karyanya di Jakarta. Kami berdua sangat senang karena karya tulis yang dikerjakan dalam waktu satu hari dan dikumpulkan pada detik-detik terakhir deadline, juga tanpa editing sama sekali kok ya bisa lolos finalis dengan ajang yang menurut saya itu lebih bergengsi daripada ajang-ajang sebelumnya yang saya ikuti. Alhamdulillah ya...akhirnya impian kami ke Jakarta terwujud.
Singkat cerita menjelang keberangkatan kami harus menyiapkan materi presentasi. Malam sebelum keberangkatan, saya tilawah dan menemukan ayat ini yang dua kalimat terakhirnya mak jleb-jleb buat saya. Pas kondisi saya yang sebenarnya masih mengharapkan kemenangan dan pasrah jika memang nggak dapet, yang penting bisa ikut diskusi dan memberikan presentasi terbaik. Saat itu saya benar-benar seperti diingatkan oleh Allah, bahwa Allah melihat betapa kerasnya usaha yang telah kita lakukan untuk mencapai impian. Saat belum juga terwujud, Allah dengan begitu santun dan lembut menyapa kita, "Maukah kamu bersabar?" Tiada jawaban lain yang bisa terucap selain, "ya, saya mau ya Allah..."
Justru saat niat berangkat tidak begitu berambisi, Allah justru memberi hadiah juara itu. Bahkan lebih dari itu, persahabatan dengan rekan-rekan dari berbagai penjuru universitas di Indonesia.
Saya teringat dengan nasihat salah seorang murobi waktu dulu di SMA, kalau lagi sedih atau dalam masalah coba buka Al Quran secara random dan baca sampai puas dengan artinya juga. Biasanya Allah akan menyelipkan solusi di situ. Tadi malam pula saya menemukan ayat ini kembali dalam tilawah. Pas kok ya kondisi hati sedang galau karena sesuatu. Malam ini mungkin kondisinya beda dengan malam yang dulu saat pertama kali tersentuh oleh ayat ini. Kalau dulu saya terhenyaknya oleh dua kalimat terakhir, sekarang oleh tiga kalimat terakhir. Jadi:
"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat." (QS.25:20)
Seakan Allah memberi tahu langsung kepada saya bahwa kamu ini sedang diuji dengan adanya orang lain itu.
"Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain"
Segala tingkah lakunya mungkin bisa menjadi ujian bagi kamu untuk bersabar dan sekuat tenaga bersabar. Kemudian Allah lagi-lagi bertanya pada kita dengan lembut, "Maukah kamu bersabar?" Allah Maha Melihat kok apa yang sudah kamu usahakan. Allah sudah menghitung kok berapa kali kamu jatuh bangun. Allah cuma menawarkan pada kita, "Maukah kamu bersabar?"
I DO!
Kemudian tiada lain yang bisa terucap selain doa agar Allah senantiasa membimbing kita dalam kesabaran dan keistiqomahan. 
Yakin deh, Allah akan senantiasa memberikan jawaban-jawaban terbaik dari setiap doa-doa kita.