Tidak
sengaja saya masih menemukan arsip tulisan ini di komputer lama.
Nukilan ini saya ambil dari sebuah buku sejarah yang entah siapa
pengarangnya. Buku itu saya temukan di perpustakaan kecil Sekolah
Angkasa dekat Adisucipto saat saya SMA dulu ketika menemani seorang
kakak yang mencari bahan untuk penelitian. Saya sangat bersyukur
menemukan buku itu meskipun tidak sempat saya baca secara penuh, tapi
saya sempat menuliskan kata-kata ini dan yang paling saya ingat dari
cerita tentang beliau adalah ketika dalam sebuah ekspedisi bersama para
muridnya dalam kegelapan subuh. Di sebuah desa tampak para ibu berjalan
menelusuri kegelapan menuju masjid. Keteguhan dan kebersahajaan. Itulah
mengapa Jenderal Sudirman adalah salah satu tokoh pahlawan yang saya
kagumi.
Amalkan Janji dan Tekad
Di
dalam kita menghadapi ujian yang sedasyat seperti sekarang ini. Kita
tak boleh bimbang-bimbang, tidak boleh was-was. Kita percaya kepada
kekuatan lahir dan batin kita. Dengan segala kekuatan yang nyata, dengan
cara yang sesuai dengan kekuatan serta keadaan alam di bumi Indonesia
mewujudkan sesuatu senyawa yang amat kuat. Senjata amat tajam, untuk
menjalankan pertahanan dan pertempuran senjata apapun jua. Percaya dan
yakin, alat yang ada pada kita, untuk melakukan pertempuran secara
apapun juga dan secara besar-besaran.
Hanya
ada satu syarat yang perlu sekali dipenuhi oleh rakyat seluruhnya,
ialah kita masing-masing harus insaf dan ikhlas meninggalkan harta benda
kita, gedung-gedung kita, dan anak istri kita.
(dari Jendral Sudirman)
_pindahan dari blog lama_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar