Ini adalah saat menuju jamarat dengan jalan kaki sekitar 7 kiloan sekali jalan. Jadi PP sekitar 14 kilometer. Kondisinya sangat panas, kalau rata-rata 45 derajat celcius di waktu siang. Ini adalah perjalanan menuju jamarat setelah lempar jumrah 'aqabah. Jumrah 'aqabah itu dilaksanakan sekali setelah mabit di Mudzdalifah dan sebelum tahalul awal.
Mengesat kacamata, menyalakan komputer tua, menghadap jendela, menulis apa saja. "Sastra itu tanpa kaidah" kata Sapardi Djoko Damono.
Jumat, 14 November 2014
Cerita Dari Tanah Haram
Ini saya cicil dulu video paling berkesan yaa
Ini adalah saat menuju jamarat dengan jalan kaki sekitar 7 kiloan sekali jalan. Jadi PP sekitar 14 kilometer. Kondisinya sangat panas, kalau rata-rata 45 derajat celcius di waktu siang. Ini adalah perjalanan menuju jamarat setelah lempar jumrah 'aqabah. Jumrah 'aqabah itu dilaksanakan sekali setelah mabit di Mudzdalifah dan sebelum tahalul awal.
Begitulah suasananya. Kondisi yang panas dan padat itu awalnya membuat saya sangat lelah, tapi setelah mendapati serombongan jamaah dari negara lain ini, mereka menggelorakan takbir dengan hentakan ala tentara gitu. Sontak semangat saya jadi ikut meletup-letup! Berasa di tengah-tengah pasukan Khaibar! :D
Ini adalah saat menuju jamarat dengan jalan kaki sekitar 7 kiloan sekali jalan. Jadi PP sekitar 14 kilometer. Kondisinya sangat panas, kalau rata-rata 45 derajat celcius di waktu siang. Ini adalah perjalanan menuju jamarat setelah lempar jumrah 'aqabah. Jumrah 'aqabah itu dilaksanakan sekali setelah mabit di Mudzdalifah dan sebelum tahalul awal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar